LPerkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang Neurosains yang semakin maju dan termodernisasi telah menggeser kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan menjadi ke arah yang lebih bermutu. Hal ini merupakan tantangan bagi SDM kesehatan khususnya perawat yang bertugas di area neurologi dan bedah saraf agar lebih profesional dalam memberikan pelayanan. Untuk mengantisipasi hal tersebut peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan pelayanan sangat dibutuhkan oleh SDM Kesehatan. Ada berbagai upaya yang dilakukan agar dapat memberikan pelayanan dengan lebih baik dan profesional, diantaranya melalui pelatihan. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu pelatihan, salah satu komponen yang paling penting adalah faktor pelatih. Dalam pelatihan ini substansi materi yang disampaikan meliputi teknik mengajar dan keilmuan dalam bidang Keperawatan Neurosains mulai dari fase akut, sub akut, pemulihan dan rehabilitasi. Diharapkan pelatih mampu mengimplementasikan metode dan teknik dalam mentransfer ilmu pengetahuan dan keterampilan dengan benar. Sesuai dengan Kepmenkes Nomor 725 tahun 2003 dalam batang tubuhnya menetapkan akreditasi pelatihan dalam bidang kesehatan. Salah satu komponen akreditasi pelatihan adalah pelatih, yang dalam persyaratannya harus menguasai substansi dan kaidah-kaidah kediklatan. Menanggapi hal tersebut, Himpunan Perawat Neurosains melalui program Bidang Pendidikan dan Pelatihan akan mengembangkan program Training of Trainer (TOT) Keperawatan Neurosains. Dengan mengikuti kegiatan ini, peserta diarahkan untuk menjadi pakar dalam bidang Neurosains dan memiliki pengetahuan serta keterampilan kaidah-kaidah kediklatan sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam akreditasi.